Aki tak melulu menjadi sumber masalah kelistrikan pada mobil. Sumber masalah kelistrikan pada mobil bisa saja terjadi pada alternator atau yang juga dikenal sebagai dinamo ampere. Alternator memiliki fungsi vital karena berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik.

Alternator bertugas mengalirkan arus listrik untuk beberapa komponen mobil yang membutuhkan tenaga listrik seperti lampu, kaca jendela, sistem audio, wiper, dan sebagainya. Cara kerja alternator yakni dengan mengubah tenaga kinetis menjadi tenaga listrik. Jika kondisi alternator bermasalah, aki mobil hanya akan mampu bertahan sebentar saja karena tak dapat mengalirkan listrik dengan baik. Akibatnya, mobil sulit distarter, mesin tak menyala, dan berujung mogok.

Pemilik mobil bisa melihat beberapa gejala jika alternator mulai bermasalah. Seperti lampu mobil yang terlihat redup saat mobil dalam keadaan diam dan baru kembali terang saat RPM tinggi. “Pada mobil lama, alternator rusak bisa diketahui dari lampu indikator aki menyala. Tapi sekarang dengan adanya ECU, bisa saja lampu indikator mesin yang menyala,” jelas Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi.

Lantas, apa saja yang menyebabkan alternator menjadi rusak? Didi menuturkan aksesori kelistrikan aftermarket yang dipasang di mobil bisa mempengarui kinerja alternator. Jika terlalu banyak aksesori yang dipasang, pengisian aki oleh alternator akan mengalami gangguan dan aki akan cepat melemah. Penambahan aksesori kelistrikan yang berlebihan akan membuat beban kerja alternator semakin berat yang dampaknya mobil jadi sulit dihidupkan.

“Saat memasang aksesori kelistrikan, pikirkan dulu apakah alternatornya sanggup mengisi kapasitas aki. Aki yang kapasitasnya besar, bisa saja alternatornya juga jadi bekerja keras. Sehingga umur alternator menjadi lebih pendek,” tuturnya. Adapun alternator pada mobil kekinian sudah built-in dan tak lagi bermodel cut out. Untuk perawatannya, pemilik mobil dianjurkan untuk memperhatikan pemakaian kelistrikan.